Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Atas Nama

Perempuan itu menemui ajalnya hari itu. Tepat ketika para lelaki berseragam menyeretnya keluar rumah. Nafasnya tersenggal-senggal ketakutan. Berharap dapat genggaman atau selewat senyuman. Tapi Pria yang dicintainya kabur ntah kemana. Padahal untuk mendapatkan pria itu, ada banyak hati perempuan yang dia remukan begitu saja. Katanya "Atas nama bahagia, harus ada yg mau berkorban. " Atas nama bahagia, Kini dia beristirahat dengan gusar di balik bilik. Tidak siap menyambut hari lahirnya lagi. 

Postingan Terbaru

Rupa Rasa di Jakarta - Satu Sisi

Jakarta 1997

Gincu Merah Ibu

Wanita dan pula Sulung

Rupa Rasa di Jakarta - Jawaban Dalam Kecupan

Kabar yang Diharap Tak Kabur

Rupa Rasa di Jakarta - Mimpi Ibu

Rupa Rasa di Jakarta - Api Sumbu Pendek

Rupa Rasa di Jakarta - Konflik Rujak Cingur

Ibu Telah Pulang