Rupa Rasa di Jakarta - Jawaban Dalam Kecupan

Apa memang ujungnya kamu

Yang selalu memberi rasa bingung tanpa penutup itu
Berputar-putar pada mau yang abu

Kita mencari
Kita menari
Kita birahi
Kita berlari
Lalu
Kita menangis

Jika memang
Mengapa tidak ada kata yang terucap setelah bibir ini dikecup singkat?

Jika bukan
Mengapa selalu kembali di waktu-waktu yang tepat?

Maka saat waktu kembali itu kembaaaali hadir

untuk meyakinkan hati,

ku beranikan diri mengumpulkan semua keberanian ini.

Ku tarik kerah kemejamu itu, dan ku kecup panjang bibir tipismu.

Sesaat kemudian pun aku sadar. Rasanya memang bukan cinta.

Memang bukan kamu memang. Yang ku cari tidak ada di kamu ternyata.

Komentar

Postingan Populer