Rupa Rasa di Jakarta - Tembok
Ada tembok tinggi membentang di hadapanku, aku terpana dengan lapisan-lapisan duri yang dipasang di setiap sisinya bagaikan penjara dengan pengamanan yang ketat. Mataku mencari-cari pintu "Apakah ada cara aman agar bisa ku masuki?" dan yang kudapati hanya celah kecil antara bata bata dan duri yang jika diintip pun hanya gelap yang didapat.
Aku berkacak pinggang sambil menghela napas, tetap optimis mencari cara untuk masuk dengan aman. Tapi sedetik kemudian kutemui kedua tanganku terluka karena mencabik-cabik duri mencoba memanjat tembok tinggi tersebut agar bisa masuk.
Aku yang berdarah
Aku yang terluka
Bukannya pergi menyelamatkan diri
Tapi sempat-sempatnya aku masih bertanya dalam pernyataan tentang tembok yang kamu bangun
"Oh... who hurt you? It must be so so so bad. Oh my dear."
Komentar
Posting Komentar