Dalam Maya

Jemari saling mengait
Luka rindu terobati
Melepas kecup pada layar virtual
Ku ucap, apa kabar?

Mata saling memandang
Terpaku pada tiap bait kalimat yang terangkai
Seolah olah aku di depanmu. tenggelam dalam gelapnya warna bola matamu, hingga tebalnya kaca bukan lah hal besar
Maka ku tanya dengan hati gundah, apa kabarmu?

Apa si bodoh yang mudah jatuh ini kembali tergelepak di tanah?
Isi kepalanya terlalu ricuh, berunjuk rasa soal lelaki semalam dalam busway. Lelaki dalam layar virtual, itu.
Hari menjelang petang itu adalah hari besarnya.
Maka dirinya ingin sekali bertanya lagi, apakah kamu baik-baik saja petang itu?

Komentar

Postingan Populer