Rupa Rasa di Jakarta - Keluh
Tuan
Apa yang membebani pikiranmu?
Ruang tak lagi sepi, gema suara yang terngiang mengisi malam kala itu
Dengan satu botol anggur, batin mu berteriak.
Apa yang membebani mu?
Biar ku peluk segala resahmu
Biar ku kumpulkan semua kata yang berceceran di ruangan itu
Lalu ku taruh kembali pada tempatnya
Agar kamu tak lagi risau
Apa yang membebani mu?
Ingin ku peluk segala resahmu
Agar ruang mu kembali tenang
Biar ku peluk segala pelik mu
Setidaknya keluh mu bisa tercurah di rumahnya
Apa yang membebani pikiranmu?
Ruang tak lagi sepi, gema suara yang terngiang mengisi malam kala itu
Dengan satu botol anggur, batin mu berteriak.
Apa yang membebani mu?
Biar ku peluk segala resahmu
Biar ku kumpulkan semua kata yang berceceran di ruangan itu
Lalu ku taruh kembali pada tempatnya
Agar kamu tak lagi risau
Apa yang membebani mu?
Ingin ku peluk segala resahmu
Agar ruang mu kembali tenang
Biar ku peluk segala pelik mu
Setidaknya keluh mu bisa tercurah di rumahnya
Komentar
Posting Komentar