Lelaki di Musim Gugur

Dia jatuh entah ke dasar mana, 
yang pasti bukan pelukku di dasarnya.

Dia jauh entah berapa banyak angka masih bisa menjangkaunya
yang pasti menghindar, mengikuti tiupan angin yang menerpa.
Bepergian sesukanya, jika sial datang, mungkin terinjak kaki besar. 
Bukan masalah baginya, asalkan jauh adalah balasannya.

Menangis bisa jadi obat bagi sang nona yang murung sepanjang musim
tapi persetan baginya, dia takkan berbalik dan merangkulmu nona!

Maka mamanya bilang 
"Dia hanya lelaki di musim gugur. Tidak akan pernah kembali, tetapi mengharapkan jauh yang lebih baik di musim semi adalah ide yang cukup bagus."
Nona tersenyum kecut,
lalu menangis kembali.

Komentar

Postingan Populer